Minggu, 20 September 2015

KEUTAMAAN BISNIS DALAM PANDANGAN AL QUR'AN & HADIST RASULLAH SAW by denis sang pembelajar Hp 081 327 395 299

Keutamaan Bisnis Dalam Pandangan Al-Qur an dan Hadits

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa menjalankan bisnis merupakan amaliyah yang memiliki banyak keutamaan. Begitu besar keutamaan bisnis ini, Allah SWT menggambarkan tentang manusia yang menjalankan usaha atau bisnis dengan keutamaan kehidupan di akhirat, seperti dalam ayat :
 Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (QS. As-Shaf : 10 -13)

/

Selain keutamaan binsis sebagaimana dalam gambaran di atas, ternyata bisnis memiliki keutamaan-keutaman lain, diantaranya adalah :
 1. Bisnis adalah pekerjaan yang paling mulia.
 Dalam hadits diriwayatkan :
Dari Hani’ bin Nayar bin Amru ra berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai pekerjaan yang paling mulia. Beliau menjawab, ‘Jual beli (bisnis) yang mabrur (sesuai syariat dan tidak mengandung unsur tipuan dan dosa) dan pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan kedua tangannya.” (HR. Ahmad)
 2. Cara mencari rizki dengan berbisnis merupakan cara yang mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
 Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda;
Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda; Penjual dan pembeli keduanya bebas memilih selagi keduanya belum berpisah. Maka jika keduanya jujur dan saling menjelaskan dengan benar, maka akan diberkahi pada bisnis keduanya. Namun jika menyembunyikan cacat dan dusta, maka terhapuslah keberkahan jual beli tersebut. (HR. Bukhari Muslim)
 3. Pelaku bisnis yang jujur dan amanah akan dikumpulkan kelak di akhirat bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. Sedang mereka semua di akhirat tidak memiliki tempat melainkan di surga. Dalam Hadits, Rasulullah SAW bersabda :
 Dari Abu Sa’id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, Seorang pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada . (HR. Turmudzi)
4. Banyak ulama yang mengatakan, bahwa orang  yang berbisnis lebih dapat mengatur waktu dan kehidupannya secara baik. Seperti lebih dapat meluangkan waktu untuk berda’wah, dapat lebih luang berkontribusi untuk umat, dsb. Oleh karenanya tidak heran jika ada ulama-ulama besar ternyata mereka juga adalah pengusaha besar. Sebut saja nama Imam Malik, Imam Al-Khattabi, dan salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk surga seperti Abdurrahman bin Auf. 
Untuk itu, apapun pekerjaan yang kita lakukan saat ini, beberapa seruan Al-Quran dan Hadits diatas dapat memotivasi kita kembali untuk selalu mencoba memulai bisnis sejak dini. Total menjalani bisnis ataupun seperti amphibi, bekerja sambil berbisnis.