KEISTIMEWAAN DAN KEINDAHAN AGAMA ISLAM DIBANDING AGAMA LAIN (*)
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Islam adalah agama satu-satunya yang memiliki banyak keistimewaan dan keindahan yang sangat mengagumkan bagi siapapun yang memeluknya.
Diantara keistimewaan dan keindahan agama Islam selain sebagai satu-satunya agama yg diterima n diridhoi oleh Allah pada hari Kiamat ialah sebagai berikut:
1. Memeluk agama Islam akan menghapuskan seluruh dosa dan kesalahan orang-orang kafir yang dilakukan sebelum masuk Islam.
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh Allah ta’ala di dalam firman-Nya:
قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَنْتَهُوا يُغْفَرْ لَهُمْ مَا قَدْ سَلَفَ وَإِنْ يَعُودُوا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّةُ اْلأَوَّلِينَ
Artinya: “Katakanlah (hai Muhammad, pent) kepada orang-orang kafir itu: ”Jika mereka berhenti (dari
kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali (kepada kekafiran) lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnatullah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang (kafir) terdahulu”. (QS. Al-Anfaal: 38).
Hadits ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu anhu yang menceritakan kisahnya ketika masuk Islam, ia berkata:
… فَلَمَّا جَعَلَ اللهُ اْلإِسْلاَمَ فِى قَلْبِي أَتَيْتُ النَّبِيَّ
فَقُلْتُ : ابْسُطْ يَمِيْنَكَ فَلأُ بَايِعْكَ. فَبَسَطَ يَمِيْنَهُ . قَالَ فَقَبَضْتُ يَدِى قَالَ ((مَا لَكَ يَا عَمْرُو ؟)) قَالَ قُلْتُ : أَرَدْتُ أَنْ أَشْتَرِطَ قَالَ ((تَشْتَرِطُ بِمَاذَا ؟)) قُلْتُ : أَنْ يُغْفَرَلِى. قَالَ ((أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الإِسْلاَمَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ ؟ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَاكَانَ قَبْلَهَا ؟ وَ أَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ ؟))
Artinya: “Ketika Allah menjadikan Islam dalam hatiku, aku mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan aku berkata: ”Bentangkanlah tanganmu. Aku akan berbai’at kepadamu.” Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam membentangkan tangan kanannya. Dia (‘Amr bin ‘Ash) berkata: ”Maka aku tahan tanganku (tidak menjabat tangan Nabi shallallahu alaihi wasallam).” Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bertanya: ”Ada apa, hai ‘Amr?” Dia berkata: ”Aku ingin minta syarat.” Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bertanya: ”Apakah syaratmu?” Maka aku berkata: ”Agar (dosa-dosa dan kesalahan) aku diampuni.” Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: ”Apakah engkau belum mengetahui, bahwa sesungguhnya (masuk) Islam itu menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya. Hijrah itu menghapuskan dosa-dosa sebelumnya. Da haji itu menghapuskan dosa-dosa sebelumnya?” (HR. Muslim dalam Kitab Al-Iman, I/112, nomor. 121).
2. Apabila seorang masuk Islam kemudian ia membaguskan kwalitas keislamannya, maka ia tidak disiksa atas perbuatannya ketia dia masih kafir, bahkan Allah Ta’ala akan melipatgandakan (pahala)amal-amal kebaikan yang dilakukannya.
Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ :”إِذَ أَحْسَنَ
أَحَدُكُمْ إِسْلاَمَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ . وَكُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِمِثْلِهَا حَتَّى يَلْقَى اللهَ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ”Jika salah seorang diantara kalian membaguskan (kwalitas) Islamnya, maka setiap kebaikan yang dilakukannya akan ditulis (oleh Allah)sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Adapun keburukan yang dilakukannya, akan ditulis (oleh Allah)satu kali (saja) sampai ia berjumpa dengan Allah (maksudnya hingga ia mati, pent).”. (HR. Muslim di dalam Kitab Al-Iman, I/118 nomor. 129).
3. Islam tetap menghimpun amal-amal kebaikan yang pernah dilakukan
seseorang, baik ketika ia masih kafir maupun ketika sudah menjadi seorang muslim.
Hal ini sebagaimana ditunjukkan hadits shohih berikut ini:
عَنْ حَكِيْم بْنِ حِزَامٍ قَالَ: قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَيْتَ أَشْيَاءَ كُنْتُ أَتَحَنَّثَُ بِهَا فِى الْجَاهِلِيّةِ مِنْ صَدَقَةٍ أَوْ عَتاقَةٍ أَو صِلَةِ رَحِمٍ ، فَهَلْ فِيْهَا مِنْ أَجْرٍ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ :”أَسْلَمْتَ عَلَى مَا سَلَفَ مِنْ خَيْرٍ
Dari Hakim bin Hizam, ia berkata: ”Wahai Rasulullah, apakah engkau
memandang perbuatan-perbuatan baik yang aku lakukan sewaktu masa
jahiliyah (kafir), seperti: shodaqoh, membebaskan budak atau silaturahim tetap mendapat pahala?” Maka Nabi bersabda: ”Engkau telah masuk Islam beserta semua kebaikanmu yang terdahulu.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Zakat, nomor. 1436. Lihat juga hadits nomor. 2220, 2538, 5992).
4. Islam menjadi sebab terhindarnya seorang hamba dari siksa api neraka.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ غُلاَمٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ يَعُودُهُ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ
فَقَالَ لَهُ : ((أَسْلِمْ)) فَنَظَرَ إِلَى أَبِيْهِ وَ هُوَ عِنْدَهُ
فَقَالَ لَهُ : أطِعْ أَبَا الْقَاسِمْ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ
وَهُوَ يَقُولُ : (الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ ))
Dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata : “Ada seorang anak Yahudi yang selalu membantu Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian ia sakit. Maka Nabi datang menjenguknya, lalu beliau duduk di dekat kepalanya, seraya mengatakan: ”Masuklah ke dalam agama Islam,”
maka anak Yahudi itu melihat ke bapaknya yang berada di sisinya,
maka bapaknya berkata kepadanya: ”Taatilah (perintah) Abul Qasim (yakni Nabi).” Maka anak itu akhirnya masuk Islam. Kemudian Nabi keluar, seraya mengucapkan: ”Segala puji hanya milik Allah yang telah menyelamatkannya dari siksa api neraka.” (HR. Al-Bukhari, hadits nomor. 1356 n 5657).
Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“…إِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَإِنَّ اللهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّيْنَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ ”
Artinya: “…Sesungguhnya tidak akan masuk surga, melainkan jiwa yg muslim. Dan sesungguhnya (bisa saja) Allah menolong agama ini dengan orang-orang fajir (orang muslim yg melakukan dosa-dosa namun tidak menyebabkannya keluar dari Islam, pent).” (HR. Al-Bukhari, Kitab Jihad, hadits nomor. 3062 dan 4203; dan Muslim, I/105 nomor. 111).
5. Kemenangan, kesuksesan dan kemuliaan hanya terdapat dalam agama Islam.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو ابْن الْعَاصِ, أَنَّ رَسُولَ اللهِ قَالَ :”قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ ”
Artinya: Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah bersabda: ”Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan diberi rizki yang cukup. Dan Allah memberikan kepadanya sifat Qona’ah (selalu merasa cukup n puas) atas rizki yang ia terima.” (HR. Muslim dalam Kitab Zakat, Juz II/730, hadits
nomor. 1054).
Umar bin Khathab radhiyallahu anhu berkata: ”Kami adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah dengan (memeluk) agama Islam. Maka, apabila kami mencari
kemuliaan dengan selain cara-cara Islam, niscaya Allah akan menghinakan kami.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, I/62. Dan ia berkata: “(Hadits ini) Shahih.” Dan imam Adz-Dzahabi menyepakatinya).
Demikianlah beberapa keistimewaan dan keindahan agama Islam yang akan diraih oleh seorang hamba di dlm kehidupan dunia n akhirat. Semoga Allah memberikan taufiq n pertolongan-Nya kpd kita semua agar selalu istiqomah n konsekuen dlm memegang teguh ajaran agama Islam yg murni hingga akhir hayat. Dan semoga Allah membebaskan kita semua dari siksaan api Neraka, dan memasukkan kita ke dalam Surga-Nya yg hakiki nan abadi.
kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali (kepada kekafiran) lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnatullah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang (kafir) terdahulu”. (QS. Al-Anfaal: 38).
فَقُلْتُ : ابْسُطْ يَمِيْنَكَ فَلأُ بَايِعْكَ. فَبَسَطَ يَمِيْنَهُ . قَالَ فَقَبَضْتُ يَدِى قَالَ ((مَا لَكَ يَا عَمْرُو ؟)) قَالَ قُلْتُ : أَرَدْتُ أَنْ أَشْتَرِطَ قَالَ ((تَشْتَرِطُ بِمَاذَا ؟)) قُلْتُ : أَنْ يُغْفَرَلِى. قَالَ ((أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الإِسْلاَمَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ ؟ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَاكَانَ قَبْلَهَا ؟ وَ أَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ ؟))
أَحَدُكُمْ إِسْلاَمَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ . وَكُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِمِثْلِهَا حَتَّى يَلْقَى اللهَ
seseorang, baik ketika ia masih kafir maupun ketika sudah menjadi seorang muslim.
memandang perbuatan-perbuatan baik yang aku lakukan sewaktu masa
jahiliyah (kafir), seperti: shodaqoh, membebaskan budak atau silaturahim tetap mendapat pahala?” Maka Nabi bersabda: ”Engkau telah masuk Islam beserta semua kebaikanmu yang terdahulu.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Zakat, nomor. 1436. Lihat juga hadits nomor. 2220, 2538, 5992).
فَقَالَ لَهُ : ((أَسْلِمْ)) فَنَظَرَ إِلَى أَبِيْهِ وَ هُوَ عِنْدَهُ
فَقَالَ لَهُ : أطِعْ أَبَا الْقَاسِمْ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ
وَهُوَ يَقُولُ : (الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ ))
maka anak Yahudi itu melihat ke bapaknya yang berada di sisinya,
maka bapaknya berkata kepadanya: ”Taatilah (perintah) Abul Qasim (yakni Nabi).” Maka anak itu akhirnya masuk Islam. Kemudian Nabi keluar, seraya mengucapkan: ”Segala puji hanya milik Allah yang telah menyelamatkannya dari siksa api neraka.” (HR. Al-Bukhari, hadits nomor. 1356 n 5657).
nomor. 1054).
kemuliaan dengan selain cara-cara Islam, niscaya Allah akan menghinakan kami.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, I/62. Dan ia berkata: “(Hadits ini) Shahih.” Dan imam Adz-Dzahabi menyepakatinya).